Pada suatu hari
ditengah keramainan yang tak dapat lagi di tanyakan, ketika sang surya
menampakkan dirinya, ku mulai mencari apakah dia berada disana apa tidak.
Suatu hari ku berjalan sendiri
di tengah kota ada yang menarik peratianku yaitu gadis yang sangat manis dan
anggun, ku tak sadar ketika melihatnya ku merasa bahwa dialah yang bisa
membuatku berubah. Ku bertanya-tanya dalam hati siapa gerangan dirinya, “ketika
ku mulai mendekatinya rasa deg-degan dan rasa gugup menghampiriku seketika
itu”. Dan ku bernikan diri untuk mendekatinya dan apa yang terjadi ku bisa
melakuannya; ku mulai membicarakan hal-hal yang menarik tentangnya dan
tentangku dan seketika itu juga ku tak sadar ku mengeluarkan kata yang sama
sekali sulit ku katakan untuk seseorang.
Dan diapun menanyai balikku
;”apakah kau serius dengan ku”. Mendengar perkataan itu ku sangat senang.
Diapun bisa menerimaku. Pada hari itu jam itu juga ku mendapatkannya
hehehehehehe
Tapi hal yang ku tak ingin ingat
adalah mengapa dia selalu membalikkan fakta, padahal yang sebenarnya tidak
demikian, ku mulai merasa perkataan yang dia utarakan kepadaku semuanya agar
aku percaya. Tapi kenyataannya dia berbuat begitu.
Pada suatu hari ketika ada
kesempatan ku mengajak teman perempuanku untuk jalan-jalan bersama dan pada
hari dan jam yang sama ku tak bisa menahannya, ku tak bisa menahan untuk
mengungkapkan apa yang seharusnya tak ku ucapkan.
Ku ucapkan kepadanya kata yang
sama seperti yang ku ucapkan sebelumnya, dank ku bermanipulasi sedikit dengan
mengatakan ku ingin memberikan dia apa yang tidak enak untuknya sama yang ku
rasakan ketika ku melihatnya sedang …………….
Ku tak mau dia mempermainkan ku hehehehehehe biarkan sama-sama merasakan
hal yang pahit bersama….
Pada saat yang sama ketika
berbenturan terjadi percakapan yang luar biasa. Percakapan yang tak bisa di
hindari antara aku dan dia. Tapi hal yang paling tak ku mengerti adala mengapa
dia begitu egois dan tidak bisa di ajak bicara dan pada saat yang sama sikap ego tiba-tiba muncul lalu mengatakan hal yang tidak patut diucapkan dan menciptakan rasa kepahitan bersamam bagaikan tubuh yang ditusuk oleh seribu pisau yang tumpul dan tidak berdara begitulah rasa kesakitan yang dialami