Translate

Monday, October 19, 2015

Kisah si pecinta dan penakluk serta percintaan mereka

Dahulu kala ada seorang yang bernama Ilham ia dijuluki seorang pecinta. Dan ada seorang lagi yang  bernama amin ia dijuluki sebagai penakluk.
                Suatu hari ada seorang mangsa yaitu seseorang yang ingin dicobai oleh kedua orang tersebut, dan apa yang terjadi ketika seseorang itu berjalan setapak emi setapak dan langkah demi langkah kemudian bertemu dengan si pecinta yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ilham.
Si pecinta             : Neng mau kemana
afizah                    : Aku mau ke pasar
 Si pecinta            : Emang kepasar sama siapa
Afizah                   : Sendiri ajah
Si pecinta             : Boleh ditemanin g
Afizah                   : Boleh
Sekian lama berjalan menuju kepasar, mereka berbicara dengan santainya dan sampailah mereka disuatu pasar dan bertemu dengan amin si penakluk itu
Amin     :  ehhhhhhhh. Kalian mau kemana dan mau ngapain
afizah    : mauuuuuuuuu ( sementara berbicara Ilham si pecinta itu menyanggah)
ilham     : kami mau pergi kepasar untuk membeli barang sesuatu yang diinginkan olehnya
Tak lama kemudian si Amin gerah dan memutar otaknya bagaimana caranya? Tak lama kemudian ia pun mendapatkan sebuah ide
Amin     : Oh iy aku punya sesuatu nih yang ingin ku tanyakan kepada si Dia tapi hanya empat mata ajah
(si pecinta pun curiga dan membuntuti mereka dan didapatkan mereka sedang ………….. dengan si Dia
Si Ilham pun memutar otak bagaimana caranya untuk mendapatkan apa yang ku inginkan dan sesuatu ide pun muncul dan mulailah terjadi sebuah konflik yang dimana si pecinta dan si penakluk ingin mendapatkan apa yang diinginkan dan yang diinginkan merupakan sesuatu yang sama dengan yang dipikirkan dan mulai terjadi perseteruan diantara keduanya dan mulailah terjadi persaingan yang dulunya ia adalah sahabat karib yang biar apa yang menimpa mereka tak ada yang bisa memisahkan mereka kecuali maut.
Amin     : Aku boleh bertanya tentang apa yang ku lihat dan kurasakan
Ilham     : boleh ajah apa yang g boleh ditanyakan
Amin     : Apakah yang kulihat benar adanya ?
Ilham     : Benar
Amin     : Jialau emang benar apa yang ku lihat yang ku dengar langsung dari mulut kamu apapun itu ita harus mendengarkan langsung dari mulut si Dia
Ilham     : g perlu ditanyakan sudah pasti dia akan memilihku
Amin     : Jangan terlalu yakin. Tanyakan dulu pada orangnya
Sementara memoerdebatkan apa yang menjadi sandungan mereka, mereka pun memutuskan untuk tidak lagi bersama-sama dan mengakhiri persahabatan mereka dengan tumpah darah.
Disisi lain itu juga datang yang sudah ditunggu-tunggu yaitu Si Dia dan melihat mereka mengakhiri apa yang jadi keluhan mereka dan melerai mereka dan menanyakan apa yang terjadi
Afizah   : ada apa kalian berkelahi kaya anak kecil saja
ILham    : tidak ada apa-apa kami berdua mau apa ya ………….!!!! Sementara berpikir
Amin     : sebenarnya ………………
Ilham     : ssssssssssssssssssssssstttttttttttttttttttttttt
Aizah     : ada apa sebenarnya
Amin     : sebenarnya ……….
Ilham     : Jangan ………..
Amin     : kami akan jujur
                  sebenarnya kami berkelahi ada maksud yang tersembunyi
Afizah   : apa tuh
Amin     : kami bertengkar karena kami saling salah paham sebab apa yang kubicarakan bertentangan
                  dengan apa yang menjadi kendala kami. Maksudnya ku bertengkar karena yang satu sudah     
                yakin dengan pilihannya dan yang satu ingin bertanya kepada sumbernya .
afizah    : siapa tuh
Amin     : aku (setelah mendengar pengakuan Amin, Ilham pun tergerak untu mengakui )
Ilham     : Aku juga
                   karena aku itu sangat suka sama kamu makanya aku mau melakukan apa saja untukmu yang
                   membuatmu tak lagi kesusahan dan tak ingin melihatmu merasa kesedihan yang mendalam  
                   karena ku melihat dari dulu kamu sangat sulit diwaktumu masih bagian darinya ku lihat kau
                   dari matamu kau sangat menderita dan sejak kutanya mau kemana. Kau menjawabnya dengan
                   penuh rasa menderita seakan ku tak mampu lagi menahan.
Afizah   : apakah yang dikatakan Ilham itu benar adanya
mereka : ya
Afizah   : sesungguhnya ku sudah memiliki tambaan hati yang ku pilih sendiri dan dia sudah baik sekali terhadapku dan juga kepada semua yang kumiliiki jadi kalian ingin ku menjawabnya. Bagaimana ?
mereka : ya
Afizah   : begini ya
                 ku sebenarnya hanya menganggap kalian sebagai teman pertama kali tapi
                 ku terjebak diantara dua pilihan yang sebenarnya tak ingin ku tangisi
                 ku tau ini akan terjadi…………..
                 jadi apapun yang terjadi janganlah menganggap aku sebagai apa yang kau pikirkan
saat2 menegangkan pun mulai dan Si dia memilih sang pecinta.
walaupun ku tak memilihmu tapi sesungguhnya kau akan mendapatkan yang terbaik dari pada Aku
berdoalah kepada sang pencpta agar kamu mendapatkan apa yang kau inginkan 

Dari cerita yang sangat pendek ini, penulis ingin menyimpulkan bahwa jangan sampai persahabatan yang dibangun selama bertahun-tahun bisa musnah sekejap oleh seseorang yang di incar tetapi bersikalah besar hati walaupun orang yang kita sangat cintai itu mendapat kebahagiaan dengan yang lain. Sebab apa yang ada didalam dunia ini sudah diatur dan semuanya yang kita butuhkan termasuk jodoh. Jadi janganlah takut meskipun sudah mencoba tapi tidak mendapatkan, berusaha dan teruslah berdoa kepadaNya dan hanya Dialah yang sanggup merubahnya

No comments:

Post a Comment