Pada suatu pagi
di pagi yang berbahagia pada Hari Natal yang begitu mengesankan, Aku berjalan
bersama teman-teman mengunjungi sebuah rumah untuk bernatalan dan membagi rasa sukacita
kita semua.
Hari-hari yang kurang
mengenakkan terjadi ketika saat yang indah berubah menjadi ……… yang tak pernah
bisa ku katakan ku terbawa suasana yang mengharuskanku berbicara namun apa yang
terjadi saat ku mulai berbicara kata –perkata, kalimat perkalimat tapi yang ku
rasa itu adalah kekakuan yang ada di dalam lidahku.
Sejam ku terdiam terpaku membisu
tanpa suara, dan seiring berjalannya waktu mulut dan bibir ini seakan terkunci
tak bisa berkata apa-apa lagi selain ku hanya berputar-putar pada pembicaraan yang tidak ada arinya namun setalah berjam-jam hanya kata ini yang bisa ku katakan apa kah
jawabmu setelah berputar-putar dan akupun menemukan jawabannya bahwa ku tidak bisa menerimamu karena ku sudah
dimiliki oleh yang lain dan juga kenapa pada saat itu pada waktu yang lalu kamu
tidak segera menyatakannya padaku dan menunggu ku dimiliki baru kamu mulai
menyatakan semuanya.
Hari yang ku tunggu kini
musnalah sudah kadang dia tersenyum kadang dia menyapaku dan kadang juga dia
memperhatikanku. Tapi itu hanyalah mimpi yang tak pernah bisa kuraih. Kini ku
tak bisa berbuat apa-apa lagi
Ku berdoa dalam hati, memakai
perasaanku dank u korbankan semuanya hanya kepadaMu dan ku akan berjalan
menurut jalanmu, ku tak akan percaya pada apapun yang menggiurkan selain hadiah
olehMu dan ku akan melakukann apapun hanya untukMu
No comments:
Post a Comment